..
Hubungi +62-408-2421187 Fax: +62-408-2421155 pada jam 08:00 - 16.00 WITA
E-mail: pa_unaaha@live.com

Kesalahan Proyek RS Berujung Amblesnya Jalan Gubeng di Surabaya


Kesalahan Proyek RS Berujung Amblesnya Jalan Gubeng di Surabaya

DI PUBLIKASI YUDHI WIJAYA DALAM BERITA LAINNYA 20/12/18 1,920x

Surabaya - Proyek pembuatan basement RS Siloam Surabaya diduga kuat berada di balik amblesnya Jalan Gubeng, Selasa (18/12) malam lalu. Namun yang menjadi perhatian banyak pihak saat ini adalah bagaimana mengembalikan fungsi salah satu jalan utama di Kota Surabaya tersebut terlebih dahulu.

"Memang ini (tanah ambles) berawal dari adanya pembangunan basement Rumah Sakit Siloam," tandas Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Rabu (19/12/2018).

Luki mengatakan proyek basement mempunyai ukuran luas 70x70 meter persegi. Progres proyek ini baru berjalan 11%. Kedalaman yang digali sampai saat ini adalah 11 meter dari kedalaman 19 meter yang direncanakan.

Luki menambahkan dari hasil pemeriksaan terhadap 11 saksi dari tiga perusahaan yang terlibat dalam proyek ini, pihaknya juga menemukan fakta mengejutkan. Di antaranya soal peringatan yang diberikan terkait pembangunan basement tersebut sejak bulan Februari silam.

Menurut Luki, peringatan itu dikeluarkan karena tanah yang digali untuk proyek basement masih mengeluarkan air, padahal seharusnya sudah tidak muncul.

"Ada beberapa temuan dan masukan pada bulan Februari dari tim pada saat menggali ground muncul air, yang harusnya tidak muncul air, dan ini sudah dilakukan beberapa langkah. Nanti kita dalami lagi bersama saksi ahli," terangnya.
Pemkot Surabaya juga telah menunjuk tim ahli yang akan menentukan penyebab amblesnya Jalan Gubeng. Tim ini akan bekerjasama dengan tim dari Labfor Polri.

Untuk sementara tim ini menduga penyebab amblesnya Jalan Gubeng adalah karena robohnya dinding penahan yang mengakibatkan adanya pergeseran tanah. Namun ia memastikan, pergeseran atau ambles ini bersifat lokal sehingga jalan yang ambles hanya setinggi dinding tersebut.

"Ini terjadi kolaps atau roboh. Dindingnya roboh jadi tanahnya sliding. Tanah ada pergeseran," terang salah satu tim ahli, Muji Hermawan.

"Perlu diketahui bahwa pembangunan Rumah Sakit Siloam ini membutuhkan bangunan basement atau bangunan di bawah tanah dengan kedalaman 10 meter. Kemudian sudah dilakukan pekerjaan pendalaman setinggi 10 meter sehingga pada malam hari kemarin terjadi tembok penahan tanah mengalami roboh dan akhirnya Jalan Raya Gubeng Mengalami penurunan atau ambles," papar Muji.

Namun, Muji menambahkan pihaknya masih melakukan penelitian lebih detail terkait penyebab ambruknya tembok penahanan untuk pembangunan basement. Karena ada dua kemungkinan, yakni pengaruh alam seperti musim hujan atau justru aliran air yang ditemui sejak Februari.

"Beberapa alternatif penyebab ambruknya ini kami akan melakukan penelitian lebih detil apakah pengaruh alam, karena kita pada hari-hari terakhir ini mengalami musim hujan di mana kandungan air di lokasi pada saat pembangunan ini cukup tinggi. Atau apakah itu menjadi salah satu penyebab robohnya tembok penahan tanah," lanjut Muji.

Muji juga memastikan kerusakan akibat amblesnya Jalan Gubeng bersifat lokal atau takkan meluas. Artinya ambles hanya terjadi pada jalan setinggi dinding basement yang dibangun dan tidak akan merambah ke bangunan lain di sekitarnya.

"Kami sampaikan bahwa kerusakan ini bersifat lokal hanya karena ada masalah beban air di lokasi tersebut menyebabkan temboknya roboh," tegasnya.

RS Siloam yang sebelumnya sempat bungkam terkait insiden ini akhirnya memberikan pernyataan pada Rabu (19/12) sore. Menurut General Affair Manager RS Siloam Surabaya, Budijanto Surjowinoto, pihaknya telah menyerahkan pelaksanaan proyek ini kepada kontraktor yakni PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE).

"Sedang dilakukan proyek pembangunan sarana ritel dan sarana kesehatan oleh pemilik proyek. Pemilik proyek telah menyerahkan pelaksanaan proyek sepenuhnya kepada kontraktor, yaitu PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE)," ujar Budijanto dalam siaran pers yang diterima detikcom, Rabu (19/12/2018).

Pengamanan juga diperketat di seluruh titik yang berdekatan dengan lokasi amblesnya jalan. Selain memasang seng dan triplek untuk menutup dampak amblesnya jalan, warga yang ingin melihat pun dilarang mendekat.

Namun seluruh aktivitas warga dan bisnis di sepanjang Jalan Gubeng tetap berjalan seperti biasa, kendati aksesnya terganggu akibat pengalihan arus lalu lintas.
(lll/iwd)

Ada keluhan layanan atau aparat kami?